Minggu, 06 Maret 2011

ALAT UKUR



AAlat Ukur Besaran Fisika
Fisika tidak bisa dilepaskan dari proses pengukuran berbagai besaran fisika dan alat ukur yang digunakan dalam fisika sedikit berbeda dengan alat ukur yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dikarenakan dalam fisika membutuhkan tingkat ketelitian yang sangat tinggi.
Berikut adalah beberapa alat ukur yang digunakan dalam proses pengukuran besaran fisika.
  1.  Alat ukur panjang
Alat ukur panjang terdiri dari beberapa jenis seperti meteran lipat (pita),  mistar, jangka sorong, dan mikrometer dan masing-masing mempunyai tingkat ketelitian yang berbeda
a. Mistar
mistar
j         Untuk mengukur benda yang panjangnya kurang dari  50 cm atau 100 cm.
j         Tingkat ketelitiannya 0,5 mm ( ½ x 1 cm)
j         Satuan yang tercantum dalam mistar adalah cm, mm, serta inchi.
Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang tepat, maka sudut pengamatan harus tegak lurus dengan obyek dan mistar.
Contoh pengukuran dengan mistar:
ukur panjang
Panjang balok di atas adalah 3,2 cm atau 32 mm.

b. Meteran lipat (pita pengukur)
meteran pita
j         Digunakan untuk megukur suatu obyek yang tidak bisa dilakukan dengan mistar, misalnya karena ukurannya terlalu panjang atau bentuknya tidak lurus.
j         Mempunyai tingkat ketelitian sampai dengan 1 mm.
c. Jangka sorong
j         Digunakan untuk mengetahui panjang bagian luar maupun bagian benda dengan sangat akurat / teliti
j         Mempunyai tingkat ketelitian sampai dengan 0,1 mm
Jangka sorong seperti pada gambar di atas adalah jangka sorong yang skalanya mudah dibaca. Tetapi jangka sorong yang ada di laboratorium sekolah mempunyai cara pembacaan skala yang berbeda, dimana ada skala utama dan skala vernier/nonius.
jangka sorong2
Cara membaca skala:
baca skala                 Hasil pembacaan =  4,74 cm atau 47,4 mm
d. Mikrometer Sekrup
mikrmeter
j         Digunakan untuk mengetahui ukuran panjang yang sangat kecil
j         Mempunyai tingkat ketelitian sampai dengan 0,01 mm
  1.  Alat Ukur Massa
Neraca  yang digunakan di laboratorium fisika pada umumnya berbeda neraca yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Berikut adalah beberapa contoh neraca berbagai bentuk.
berbagai neraca
Ada empat macam prinsip kerja neraca, yaitu:
j         Prinsip kesetimbangan gaya gravitasi, contoh neraca sama lenga
j         Prinsip kesetimbangan momen gaya, contoh neraca dacin
j         Prinsip kesetimbangan gaya elastis, contoh neraca pegas untuk menimbang bahan-bahan ku
j         Prinsip inersia (kelembaman), contoh neraca inersia
3.   Alat Ukur Waktu
stop watch
Sebenarnya ada banyak alat ukur waktu yang tersedia, seperti jam tangan, jam dinding, jam bandul dan sebagainya. Namun yang sering digunakan di laboratorium adalah stopwatch.
Ada banyak jenis stopwatch dengan berbagai ketelitian, mulai dari 1 detik, 1/10 detik, sampai 1/100 detik.
Ada juga stopwatch digital dengan ketelitian yang sangat tinggi, misalnya fasilitas stopwatch di handphone.
  1. Alat Ukur Suhu (temperatur)
Alat ukur suhu adalah termometer, dan ada banyak jenis termomter. Dilihat dari jenis skala ada tiga macam termomometer, yaitu Celcius, Fahrenheit, dan Reamur. Ditinjau dari bahan termometrik yang digunakan juga ada tiga jenis termometer, yaitu termometer gas, zat cair, dan zat padat (termokopel dan hambatan platina).
termomter lab ipa
termomter psfdst
Video cara menggunakan termometer:
  1. Alat Ukur Massa jenis
Massa jenis termasuk besaran turunan yaitu sama dengan massa dibagai volume benda. Oleh karena itu, untuk menentukan massa jenis sebuah benda kita perlu dua alat ukur, yaitu  alat ukur massa (neraca) dan alat ukur volume (penggaris untuk benda yang teratur bentuknya atau gelas ukur).
masa jenis
Cara lain untuk mengukur volume benda adalah dengan memasukkan benda langsung ke dalam gelas ukur.



Contoh:
masa jenis2
Mula-mula air pada gelas ukur menunjuk skala pada 12,4 ml. Setelah sebuah benda dimasukkan pada gelas ukur, air menunjuk pada skala 20,2 ml.
Jadi volume benda tersebut adalah 20,2 ml – 12,4 ml  atau 7,8ml

Tidak ada komentar:

Posting Komentar